Pena dan
kata-kata lekat dalam genggaman,
Laki-laki
Dipemberhentian
tengah hari,
Matanya
nyalang
Gigi
gemeretak ,menahan hasrat
Kobaran
api, di dada petualang-petualang muda yang berteriak mengumandangkan tuntutan
Tak jengah
pada moncong-moncong peletupan yang di arahkan
adalah
gemerlap sumber-sumber penciptaan
Barangkali
sejarah akan lagi mencatat ulang,
Puisi yang
dilahirkan ketika sebuah kebangkitan di wujudkan
Akan lagi
menjadi legenda
Laki-laki,
Yang
menjadi kecil jadinya,
Di tengah
gelegak kebesaran perjuangan
Sekedar
pencatat lewat pena kecil
Entah
terbaca,
Entah
tidak
(Smd, Mei
1998)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar