Senin, 27 Agustus 2018

Sketsa tengah hari

 
Pena dan kata-kata lekat dalam genggaman,
Laki-laki
Dipemberhentian tengah hari,
Matanya nyalang
Gigi gemeretak ,menahan hasrat
Kobaran api, di dada petualang-petualang muda yang berteriak mengumandangkan tuntutan
Tak jengah pada moncong-moncong peletupan yang di arahkan
adalah gemerlap sumber-sumber penciptaan
Barangkali sejarah akan lagi mencatat ulang,
Puisi yang dilahirkan ketika sebuah kebangkitan di wujudkan
Akan lagi menjadi legenda
Laki-laki,
Yang menjadi kecil jadinya,
Di tengah gelegak kebesaran perjuangan
Sekedar pencatat lewat pena kecil
Entah terbaca,
Entah tidak

(Smd, Mei 1998)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar