Senin, 27 Agustus 2018

Bocah-bocah di beranda rumah itu, dik

 
Bocah bocah di beranda rumah itu, dik,
Dengan tangis, tawa dan candanya
Adalah negeri dengan gemericik air pegunungan yang ku rindui,
Untuk kerap beranjak dari hari-hari yang membuat pekak telinga dan hati
Adalah potret besar dari kepolosan dan kejujuran sikap yang asing kita kenali
Adalah arena cinta dan kasih kita teruji
Maka jangan sekali pernah, dik
Berpraduga dan cemburui apa yang semampuku
Ingin ku bagi

(Smrd, Nopember 97)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar