Kalau aku nanti pulang, pa
Ajari aku lagi tentang ketakziman,
Di negeri ini aku menjadi lupa,
Kepada siapa lagi aku harus menundukan
Muka
dan tersenyum
saat berpapasan
sebab kehormatan nampaknya sudah
di borong habis oleh mereka yang mampu
membeli
dengan uang,
dengan baju yang mereka kenakan,
dengan sepatu yang mereka pakai,
dengan kursi yang mereka tempati,
Kalau aku nanti pulang, Pa
Ajari aku lagi tentang satu dua dan
tiga
Di sini setiap hari aku di jejali angka-angka
Dan sibuk menilai diri dengan perhitungan
Yang mungkin takkan mampu orang beli….
Kalau aku nanti pulang , pa
Ajari aku lagi tentang
a, be, ce
Disini aku terlalu banyak
Bergumul dengan kata-kata
Yang mungkin takkan mampu lagi orang
baca
Kalau
aku nanti pulang pa,
Kalau kutemukan jalan Pulang.
(Bandung,
Pebruari 2001)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar