Indonesia itu, dulu sebuah negeri
indah,anakku,
Zamrud katulistiwa ,dimana sawah ladang
gunung dan berbukitan danau sungai ngarai terhampar indah, di sini di atas
tanah dan ruang yang kau lihat telah berdiri gedung-gedung pencakar langit,
penginapan orang kaya, gubuk-gubuk kaum miskin yang terusir, jalan-jalan, tanah
rawa kering……
Indonesia itu dulu, negeri yang luas
anakku,
Terbentang dari sabang sampai merauke,
hamparan luas pulau pulau yang kini terpisah-pisah menjadi negara madura,
negara sampit, negara riau, negara samarinda, negara aceh, negara maluku
setelah pertikaian pertikaian itu suatu hari, setelah hutang yang tak terbayar
membuat kita menjualnya sebagian-sebagian, setelah kepentingan partai-partai
membagi tiap bagian itu seperti kapling yang di wariskan oleh penguasa yang
meninggal
Indonesia itu
dulu negeri yang ramah, anakku
gadis cantik dengan
senyumnya yang manis melambaikan tangan
mengundang orang-orang dari kolong langit lain berdatangan, tak ada letup
senapan, kilatan pedang, kibasan clurit, tebasan mandau, tusukan rencong
kecuali di dunia panggung drama yang kita suguhkan untuk mereka,
Indonesia itu dulu
negeri yang subur anakku,
“Tongkat batu dan
kayu jadi tanaman”,dan lumbung lumbung kita penuh dengan gabah, padi gandum dan
makanan yang kini sama mahalnya dengan mutiara dan berlian
Indonesia itu dulu
negeri yang kaya, anakku… air, berlian, minyak , timah yang kita beli dari orang dulu tergali dari bumi kita
Indonesia itu dulu
sebuah negeri, dalam sejarah kita kini anakku,… sebuah kepahitan dan
kegemilangan yang sempat kita catat dan kenang
( bandung, Maret 01)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar